Selasa, 27 Januari 2015



MAHASISWA SEBAGAI SALAH SATU
PENGHASIL DEVISA BAGI 
NEGARA


Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Sebelum memulai membaca artikel ini, marilah kita mengucapkan puja dan puji syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya. Atas limpahan rahmat-Nya saya dapat menulis sebuah artikel yang sederhana ini dan saudara-saudara sekalian dapat membaca artikel dari saya. Selanjutnya, dalam artikel ini saya akan mencoba membahas tentang mahasiswa sebagai salah satu “Pahlawan Devisa” Negara dalam aspek ekonomi global.

“Pahlawan Devisa”


Berawal dari kalimat “Pahlawan Devisa”. Ya, sesuai dengan namanya, mahasiswa bisa dikatakan sebagai salah satu “Pahlawan Devisa” Negara adalah karena mereka menjalankan bisnis atau usaha-usaha yang dapat menguntungkan Negara dengan pendapatan mereka yang sebagian masuk ke dalam pendapatan Negara dalam sistem Perbankan. Dengan demikian, bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi mereka juga secara tidak langsung membantu dan ikut serta memajukan Devisa Negara.


Pemupukan Tanggung Jawab dan Tugas Mahasiswa


Sebenarnya, mahasiswa sudah lama telah dilatih dan dipupuk dalam Lembaga-Lembaga Pendidikan untuk menjalani sebuah tugas –tugas yang diberikan oleh para guru-guru atau dosen-dosen mereka untuk menciptakan sebuah karakter yang bertanggung jawab dan berpendirian teguh dalam menyikapi berbagai masalah dan problematika. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjalani tugas-tugas mereka sesuai dengan statusnya saat itu sebagai mahasiswa dengan penuh tanggung jawab dan dengan ini mereka siap ke dunia kerja yang dapat dikatakan “Lebih Keras” tugas-tugas yang akan diberikan dengan jaminan tanggung jawab mereka yang begitu besar.

Peluang Bisnis Seorang Mahasiswa


Dengan statusnya yang masih sebagai mahasiswa, peluang bisnis mereka tidaklah begitu mengecewakan atau dapat dikatakan cukup besar. Sebagai mahasiswa, dalam berbisnis tidak perlu untuk langsung besar-besaran atau dengan bermodalkan banyak rupiah, cukup bermodalkan sedikit rupiah  dan dengan keahlian yang dia punya serta kemampuan dalam bidang yang dikuasainya dengan mumpuni.


Sebenarnya dengan statusnya tersebut banyak orang yang meremehkan kemampuan berbisnis para mahasiswa. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut harus mendirikan  dan menjalankan bisnis dengan sebuah inovasi dan kreativitas yang sangat tinggi, dimana ide-ide kreatif dan inovatif inilah yang dapat menarik customer atau pelanggan-pelanggan untuk mengunjungi dan berbisnis dengan mereka.

Mahasiswa Dalam Jiwa Entrepreneurship


Dalam berbisnis, mahasiswa juga harus dituntut mempunyai jiwa entrepreneurship. Jadi, tidak hanya dengan skill yang mumpuni, mahasiswa juga harus memiliki jiwa kewirausahaan. Sebenarnya, pengertian jiwa entrepreneurship ini tidaklah hanya sebatas pengertian jiwa kewirausahaan saja, tetapi ada banyak arti penting dari kata jiwa entrepreneurship. Seperti yang dikutip dari salah satu tokoh entrepreneurship adalah sebagai berikut :


Peter Drucker, seorang ahli manajemen Amerika Serikat, menyatakan bahwa entrepreneurship adalah, “Aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan”. “ (http://www.dokterbisnis.net/2013/10/02/ini-dia-pengertian-entrepreneurship-yang-paling-pas-buat-anda/).


Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa jiwa entrepreneurship adalah bukan sebatas jiwa kewirausahaan tetapi juga dapat menunjukkan ide-ide inovatif dan kreatif menjadi usaha yang dapat menguntungkan dan juga dapat menjadikannya sebuah peluang bisnis yang dapat dicapai dan diwujudkan keberhasilannya.


Perbandingan Antara Model Bisnis Tradisional dan Online/Digital


Perbandingan kedua model bisnis ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang menyertainya, serta penjelasan-penjelasan yang dapat membedakan kedua bisnis tersebut.  Bisnis Tradisional bisa dikatakan juga bisnis yang dilakukan di Pasar Tradisional. Penjelasan bisnis ini dapat dimulai dari pengertiannya.


Pengertian Pasar Tradisional, Pasar Tradisional adalah sebuah tempat dimana para penjual dan pembeli saling bertemu atau saling melakukan transaksi dengan melalui mekanisme saling tawar menawar.


Ciri-ciri Pasar Tradisional adalah sebagai berikut :
  1. Tatap muka atau bertemu secara langsung antara penjual dan pembeli 
  2. Melakukan sebuah transaksi tanpa ada perantara atau secara langsung 
  3. Dalam transaksi, mekanismenya adalah saling tawar menawar 
  4. Dapat menyediakan segala macam barang kebutuhan 
  5. Dalam sebuah pasar tradisional yang khusus, menyediakan barang hanya satu jenis.


Sedangkan contoh dari Pasar Tradisional ini sangatlah banyak dan dapat ditemui diberbagai daerah di Indonesia. Mulai dari di pelosok negeri sampai di kota juga dapat dijumpai. Sebenarnya Pasar Tradisional ini dapat menguntungkan berbagai pihak. Misalkan, petani memanen buah yang dia hasilkan dari kebunnya dan di jual di pasar tradisional, mereka dapat bertemu berbagai macam pembeli yang ingin membeli buahnya dengan kemungkinan harga yang para petani inginkan melalui transaksi tawar menawar. Dan juga pembeli dapat keuntungan dengan sistem tawar menawar, mereka dapat menyesuaikan harga yang dipatok oleh petani dan biasanya harga yang mereka dapatkan jauh di bawah harga-harga buah yang ada di pusat-pusat perbelanjaan. Dengan adanya berbagai penjual barang kebutuhan di Pasar Tradisional dan tingginya minat para pembeli Pasar Tradisional, ini berdampak dalam peningkatan segi ekonomi Negara dan juga dapat meningkatkan Devisa dalam Negara, jadi tidak hanya antara penjual dan pembeli saja yang dapat diuntungkan tetapi Negara pun ikut serta diuntungkan.



Kemudian selanjutnya pengertian dari Bisnis Online/Digital.


Bisnis Online/Digiital adalah bisnis yang menggunakan kemajuan zaman atau kedinamisan teknologi, proses dan aplikasi bisnis yang menghubungkan ke berbagai konsumen tertentu melalui transaksi elektronik, serta perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik juga.



Ciri-ciri yang membedakan dari berbisnis tradisional adalah media utamanya dalam berinteraksi menggunakan internet yang mana kedua belah pihak yang bersangkutan yaitu penjual dan pembeli atau produsen dan konsumen tidak harus bertemu dan bertatap muka secara langsung untuk melakukan sebuah transaksi bisnis.



Beberapa contoh dari kegiatan yang berhubungan dengan bisnis Online/Digital adalah sebagai berikut :


  1. Perdagangan atau bisnis online melalui World Wide Web adalah contoh yang paling umum diketahui orang dan paling mudah.  
  2. Yang saat ini sedang berkembang di Indonesia adalah Internet Banking, dengan ini kita dapat mengecek saldo kita melalui internet, mengganti nomor PIN ATM kita dan berbagai macam kemudahan-kemudahan lainnya. Sebenarnya semua ini dikembangkan hanya untuk memudahkan manusia dalam menjalankan berbagai macam aktifitasnya yang semakin sibuk dan padat setiap hari. 
  3. Trend yang tak kalah menarik dikalangan sistem  belanja online adalah Wireless Application Protocol atau yang biasa disingkat WAP. Dengan WAP ini kita dapat melakukan berbagai macam transaksi online yang kita inginkan melalui handphone yang kita  miliki. Mulai dari memesan makanan di restoran, membeli tiket pesawat terbang dan lain sebagainya. Semua itu dapat kita lakukan dengan sekejap dan tidak mengharuskan kita untuk datang kelokasi-lokasi tersebut.


Sangat mudah bukan?



Manfaat dari bisnis Online/Digital adalah sebagai berikut:


Manfaat bagi pebisnis atau penjual online
  1. Pebisnis dapat memperpendek jarak dan lebih mendekatkan diri dengan konsumen hanya melalui internet atau mengklik situs yang dibuat. 
  2. Jangkauan pasar dapat diperluas dan tidak terbatas oleh lokasi seperti sistem bisnis tradisional. 
  3.  Biaya menjadi terkendali, karena pebisnis tidak perlu secara fisik hadir tetapi dapat melakukan transaksi dengan konsumen di berbagai macam lokasi.

Manfaat bagi konsumen atau pembeli online:
  1. Konsumen dapat bertransaksi kapanpun, dimanapun dengan murah, cepat, dan akurat serta dapat memperoleh informasi yang tepat. Tingkat keefektifan tinggi. 
  2. Dapat menekan biaya serendah mungkin atau biaya jadi terkendali karena biaya transport untuk menuju lokasi sedikit berkurang. 
  3. Dapat merasa tenang dan aman ketika melakukan transaksi dengan melibatkan jumlah uang yang besar dibandingkan dalam berbisnis tradisional. 
  4. Dapat melakukan transaksi dengan berbagai kondisi dan di berbagai tempat sesuai dengan keadaan konsumen. Tingkat fleksibelitas tinggi. 
 Global advertising berdasarkan segmen pasar


Dalam segmen pasar , global advertising ini sangatlah banyak. Dalam ruang-lingkup global, promosi dan periklanan ditujukan tidak hanya sebatas ruang-lingkup domestik suatu negara saja, tetapi ditujukan ke berbagai negara atau internasional. Segmentasi pasar global pun memiliki berbagai macam kriteria yang dapat dikategorikan sebagai berikut :


1.    Segmentasi Geografis


2.    Segmentasi Demografis


3.    Segmentasi Tingkah Laku


4.    Segmentasi Psikografis


5.    Segmentasi Manfaat



Dari kriteria-kriteria diatas, apabila kita ingin menjadi seorang advertiser dalam ruang lingkup global tentu saja perlu untuk mempertimbangkan aspek kultur di setiap negara. Oleh sebab itu, kita sebagai advertiser harus menyesuaikan karakteristik dan bentuk persuasi kita dengan budaya setempat atau masyarakat yang tinggal menetap di suatu negara yang dikunjungi.


Sebaiknya, apabila kita ingin menjadi seorang advertiser kita lebih baik menjadi seorang adapted advertising. adapted advertising adalah melakukan pendekatan-pendekatan yang memungkinkan seorang advertiser memodifikasi atau beradaptasi menyesuaikan dengan situasi lokal ketika saat dibutuhkan.


Ada berbagai tantangan yang dihadapi apabila sudah menyangkut mengenai konteks global. Tantangan-tantangannya adalah sebagai berikut :


1. Bahasa yang dipakai dalam berbagai negara berbeda-beda


2. Kultur atau budaya berbeda-beda


3. Terdapat batasan-batasan media


4. Hukum yang membatasi durasi dan jumlah iklan berbeda-beda


5. Terdapat batasan-batasan cost dan produksi.



Dalam segmen pasar global, tidak hanya kriteria-kriteria yang disebutkan seperti diatas yang jadi acuan, melainkan ada juga Segmen Pasar Vertikal yang berlawanan dengan Segmen Pasar Horizontal.


“DIkutip dari Setiadi (2003) menurut Bradley, ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih pasar yang sesuai dengan sasaran, adalah sebagai berikut:


1. Tipe produk


2. Sumber daya organisasi


3. Tahap dalam daur hidup produk


4. Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi”. (http://info-peternakan.blogspot.com/2012/10/segmentasi-pasar-global_3321.html).



Implementasi e-business yang tepat bagi mahasiswa


Dalam berbisnis online, penerapan-penerapan atau implementasi wajib dilakukan oleh mahasiswa apabila ingin menekuni atau menjalani bisnis ini secara serius dan berkelanjutan. Dari kegiatan bisnis online tersebut, mahasiswa dapat mengembangkan bisnis ini dengan catatan harus bisa bekerja efektif dan efisien, serta tidak kenal takut pada setiap resiko yang akan terjadi dan selalu memiliki semangat untuk meraih kesuksesan, seperti yang telah disampaikan pada tulisan-tulisan sebelumnya.


Sebagai implementasinya, ada beberapa contoh e-business yang dapat dilakukan oleh mahasiswa bersamaan dengan menjalankan aktifitas-aktifitasnya di kampus. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut:


  1. Dapat menjalani bisnis yang sederhana, seperti membuat tulisan di internet. Banyak sekali perusahaan yang menawarkan jasa-jasa penulisan di internet, karena mahasiswa identik dengan tulisan.
  2. Dapat membuat blogsite, website, atau situs yang banyak dikunjungi oleh pembaca dan mendaftarkannya pada google adsense. Bahkan, dapat juga sekaligus menawarkan jasa pembuatan blogsite, website, dan situs tersebut.
  3. Dapat memanfaatkan akun jejaring sosial atau website kita untuk pemasangan berbagai macam dan jenis advertising.
  4. Dapat menjual produk-produk informasi yang dibuat dalam format e-book, digital, video, audio, image, software dan lain sebagainya.
  5. Dapat ikut serta dalam membantu orang lain untuk menjualkan barang mereka dengan upah komisi yang bervariasi tergantung dari jumlah penjualan tersebut.
  6. Dapat ikut serta dalam kegiatan survey yang ada di internet yang dilakukan oleh perusahan-perusahan besar yang sedang melakukan study.


Dari implementasi-implementasi e-business yang telah diuraikan diatas, mungkin mahasiswa bisa mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dalam statusnya sebagai pelajar/mahasiswa. Dalam tahap awal berbisnis online, apalagi diawali dengan menjadi mahasiswa, kita tidak perlu takut untuk jatuh dan gagal. Hadapi semua resiko dan yakinlah bahwa jalan kita masih panjang dan cita-cita kita dapat terwujud dan tercapai. Dalam usaha, kerja keras dan semangat sangatlah dibutuhkan untuk memupuk dan membangun pondasi mental yang kuat. Dan tidak lupa juga, dalam setiap usaha iringilah dengan do’a karena usaha tanpa berdo’a adalah sombong dan selalu berdo’a tanpa berusaha adalah sia-sia. Teruslah bersemangat kepada jiwa-jiwa muda yang penuh hasrat dalam meraih kesuksesan. Semangat !



Mungkin sekian saja dari saya, dan mungkin saya kira cukup untuk memotivasi para pembaca dan khususnya para mahasiswa yang ingin bergerak dalam bidang business atau e-business yang secara tidak langsung membantu penghasilan Devisa pada Negara.


Demikianlah tulisan dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun.



Akhirul Kalam, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar